#OctoberWish

Everything is never as it seems.

Rani Juliani alias Tini alias Tika mendadak hilang dari rumahnya sehari setelah peristiwa penembakan terhadap Andi Nasrudin Zulkarnaen, Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, satu dari tiga anak perusahaan BUMN PT Rajawali Nusantara Indonesia.

Bak ditelan bumi, karena bukan hanya Rani yang pergi dari rumah di Kampung Kosong RT 01 RW 07 No 8, Panunggangan, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, melainkan semua keluarganya, yakni ayahnya, Endang; ibunya, Kusnaini alias Engkus; dan adiknya, Adi, juga raib.Menurut sumber, Rani dan keluarganya diamankan di sebuah apartemen di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan, tidak jauh dari Polda Metro Jaya. Ia mendapat pengawalan ketat polisi.

Saat Warta Kota menyambangi rumah keluarga Rani, Minggu (3/5) siang, rumah itu sepi dan pintu pagar teras digembok. Selain terlihat tumpukan sepatu di rak yang agak berantakan di teras samping, terdapat sejumlah helm sudah berdebu tergantung di tembok samping. Selain itu, lampu yang menyala hanya lampu hias di teras ruang tamu luar.

Menurut sejumlah warga, dua hari lalu lampu itu belum menyala. Mereka menduga lampu itu dinyalakan pada Sabtu (2/5). ”Kayaknya lampu itu dinyalakan si Adi, adiknya Rani. Sebab, pemuda itu pernah kelihatan sebentar di teras rumah sedang membawa tas dan kemudian pergi melalui jalan kampung ini menuju jalan besar Serpong sana,” ujar Jaelani, salah seorang warga di kampung itu.

Halaman rumah dipenuhi aneka bunga dalam pot. Namun, semua tanaman itu nyaris mati karena sudah sebulan tidak disiram oleh pemiliknya. Rani ataupun ibunya dikenal suka dengan tanaman. Kabarnya sebagian tanaman yang ada di halaman adalah pemberian dari Nasrudin.

”Sebulan ini mereka tidak pernah kelihatan lagi. Saya sering melihat ada beberapa laki-laki berbadan tegap datang. Namun, mereka juga hanya melihat-lihat karena enggak ketemu sama tuan rumahnya,” kata Siti, salah seorang tetangga Rani.

Rumah yang terletak di perkampungan sekitar 500 meter di belakang sebuah pabrik bahan tekstil itu kini jadi perhatian dan perbincangan warga. Sebab, sejak nama Rani dikait-kaitkan dengan peristiwa pembunuhan Nasrudin, wartawan media cetak dan elektronik berulang kali mendatangi rumah itu.

”Rani jarang bergaul. Namun, kelihatan anaknya biasa-biasa saja dan baik karena masih suka menegur tetangga. Makanya, kami juga kaget waktu baca di koran dan lihat di televisi Rani ikut tersangkut atau mengetahui peristiwa pembunuhan itu. Selain itu, yang bikin tambah kaget adalah Rani disebut sebagai orang yang jadi pemicu pembunuhan itu. Kabarnya sih selingkuhan ya?” kata Haminah, warga yang tinggal di belakang rumah Rani.

Sementara itu, soal pernikahan Rani dengan Nasrudin, beberapa tetangga mengaku tidak mengetahuinya. Namun, mereka sempat mendengar, Rani sudah meresmikan pernikahan secara siri dengan Nasrudin dua tahun lalu.

”Waktu itu ada hajatan di situ. Katanya itu syukuran pernikahan Rani. Sayangnya, warga di sini tidak ada yang diundang. Kayaknya cuma kerabat keluarga Rani yang datang,” kata Jaelani.
Jaelani sering melihat Nasrudin sering datang ke rumah Rani. Meski tidak menginap, Nasrudin sering terlihat di rumah itu selama berjam-jam.

Rani adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Selama ini Rani bekerja sebagai caddy atau asisten untuk permainan golf di Lapangan Golf Modernland, Cipondoh, Kota Tangerang. Kedekatan antara Rani dan Nasrudin dimulai dari perkenalan mereka di arena permainan golf itu. (kompas.com)

0 Response for the "Rani dan Keluarga Sembunyi di Apartemen"

Post a Comment