#OctoberWish

Everything is never as it seems.


Angin ribut yang menyertai hujan menerjang sejumlah kawasan di Yogyakarta, antara lain di Kampus Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Jumat (7/11). Bencana ini mengakibatkan atap bangunan rusak dan puluhan mobil serta motor tertimpa pohon tumbang


Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai fenomena cuaca ekstrim yang terjadi pada masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau.

Kepala Pusat Klimatologi dan Kualitas Udara BMKG Soeroso Hadijanto di Jakarta, Selasa (31/3), menjelaskan, masa pancaroba ini biasanya ditandai dengan fenomena cuaca ekstrim akibat instabilitas atmosfer. Misalnya berupa hujan es, hujan lebat dalam tempo singkat, dan angin kencang.

"Masa transisi biasanya terjadi satu bulan menjelang musim kemarau. Biasanya ditandai dengan hujan es, hujan lebat, angin kencang, dan pergerakan awan secara cepat. Jadi jangan heran kalau awan yang semula terang dengan cepat berganti jadi gelap," katanya.

Tahun ini sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan memasuki awal musim kemarau antara bulan April hingga bulan Juni dengan rincian awal musim kemarau di 66 zona musim terjadi pada bulan April, di 89 zona musim pada bulan Mei dan di 39 zona musim pada bulan Juni.

Menurut Deputi Bidang Sistem Data dan Informasi BMKG P.J. Prih Harjadi, awal musim kemarau di sebagian besar wilayah (105 zona musim) tahun ini sama jika dibandingkan dengan rata-ratanya sepanjang tahun 1971 hingga tahun 2000 dan hanya ada 75 zona musim yang awal musim kemaraunya maju.

"Rata-rata bulan April hingga Juni sudah memasuki musim kemarau. Hanya Kalimantan Selatan yang awal musim kemaraunya terjadi pada bulan Agustus," katanya. Ia menjelaskan pula bahwa sebagian daerah di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa lebih awal memasuki musim kemarau.

Daerah di Pulau Jawa yang menurut prakiraan BMKG memasuki musim kemarau lebih awal meliputi Karawang bagian barat laut, Pantai Utara Karawang/Subang/Indramayu, Blora bagian utara, Rembang, Tuban bagian utara, Bojonegoro bagian utara, Pasuruan bagian timur dan Probolinggo bagian utara.

Sedang daerah di luar Jawa yang memasuki musim kemarau lebih awal terdiri atas Buleleng bagian barat daya, Jembrana bagian barat, Karangasem bagian timur, Lombok Tengah, Lombok Timur, Ende bagian utara, Flores Timur, Sikka bagian utara dan Alor bagian timur. (kompas.com)

0 Response for the "Waspadai Cuaca Ekstrim di Masa Transisi"

Post a Comment