#OctoberWish

Everything is never as it seems.

Beberapa waktu lalu, muncul teknologi yang mampu mengendalikan komputer lewat otak. Sekarang, muncul teknologi serupa yang diterapkan pada permainan. Teknologi dasar seperti EEG, EMG, dan EOG ini sudah banyak ditemukan di rumah sakit terkenal. EEG merupakan teknologi yang mampu membaca gelombang otak dan mengetahui isi pikiran. EMG adalah teknologi yang mampu membaca pergerakan otot untuk kemudian divisualkan. Sedangkan EOG adalah teknologi pemindai yang mampu memantau perubahan yang terjadi pada retina.

Tapi, Ketiga teknologi ini tak asal digunakan. Dilakukan sedikit modifikasi. Kenapa ? Tiga teknologi ini menyedot biaya banyak. Satu paket EEG yang biasa digunakan di rumah sakit punya lebih dari 100 elektroda yang memerlukan gel agar tak merusak kulit ketika ditempelkan. Harganya 10 Ribu Dolar AS.

Untuk itu, dengan sedikit penyesuaian, tiga teknologi dasar itu diubah sehingga tak lagi perlu gel dan hanya menyedot dana 20 Dolar AS untuk setiap elektrodnya. Elektroda hasil modifikasi ini kemudian dirangkai menjadi sebuah headset. Tiap pengguna yang akan memainkan game cukup berkonsentrasi, dan elektroda akan mendeteksi gelombang otak. Gelombang ini diteruskan ke mesin game sebagai perintah. Tapi bukan berarti memainkan game lebih mudah, malah cenderung lebih sulit karena benar-benar memerlukan konsentrasi tinggi.

Ketika didemokan, ketiga perusahaan itu memang sukses menjalankan game. Tapi masih ada satu keraguan, "Apakah gelombang otak masing-masing orang akan sama ?".

0 Response for the "Kendalikan Game Dengan Otak"

Post a Comment