#OctoberWish

Everything is never as it seems.



PT Bio Farma berencana merampungkan vaksin bagi flu burung serta influenza A-H1N1 pada 2010 sebanyak 20 juta dosis. Jika selesai, Indonesia menjadi negara yang mampu memproduksi vaksin bagi kedua jenis influenza itu setengah tahun lebih lama dari Jepang.

Menurut Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT Bio Farma Iskandar di Bandung, Kamis (23/7), pada Agustus pihaknya akan mengoptimalkan benih untuk pembuatan vaksin. Bulan September tahap eksperimen akan dimulai dan pada Oktober dilanjutkan dengan pengujian klinis, antara lain diujikan kepada manusia.

”Untuk Jepang, Agustus ini memulai tahap pengujian klinis. Australia sudah uji klinis. Produksi vaksin di Indonesia kemungkinan hanya setengah tahun lebih lama dari Jepang,” ujarnya.

Untuk tahap uji klinis, menurut Iskandar, direncanakan menyebarkan 5.000 dosis vaksin kepada manusia sehat melalui jaringan rumah sakit. Jika 20 juta dosis vaksin diproduksi, distribusinya akan diatur pemerintah.

Bantuan badan dunia

Iskandar menjelaskan, untuk pengembangan vaksin penangkal virus H5N1 ataupun H1N1, PT Bio Farma sejak tahun 2007 menerima bantuan 2 juta dollar (sekitar Rp 20 miliar) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk pengembangan kapasitas. Tahun 2009 Bio Farma kembali dibantu 1,5 juta dollar (sekitar Rp 15 miliar). Ada tambahan bantuan dari pemerintah sebesar Rp 700 miliar.

Semula, hibah itu akan dipakai membuat vaksin flu burung. Namun, setelah virus H1N1 merajalela, pengembangan juga untuk menghadapi virus tersebut.

Membuat vaksin, katanya, butuh sumber daya manusia yang sangat hebat. Untuk kondisi normal, setidaknya butuh 12 tahun untuk pengembangan vaksin. ”Kami sudah berupaya secepat mungkin memproduksi vaksin flu,” ujar Iskandar.

Direktur Pemasaran PT Bio Farma Sarimuddin Sulaeman mengungkapkan, dia belum bisa memberikan jawaban mengenai mekanisme distribusi ataupun pemasaran vaksin ini karena masih dalam tahap riset dan pengembangan.

Sementara itu, jumlah pasien positif influenza A-H1N1 di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat, bertambah 10 orang. Total pasien positif menjadi 18 orang.

”Mereka adalah yang datang sejak Senin (20/7). Mayoritas memiliki riwayat pergi ke luar negeri yang terjangkit virus itu. Namun, saat ini sudah membaik, ada yang sudah dinyatakan sembuh,” kata Wakil Ketua Tim Penanganan Infeksi Khusus RSHS Primal Sudjana di Bandung. Sebelumnya delapan pasien dinyatakan positif. (kompas.com)

0 Response for the "20 Juta Vaksin Siap Pertengahan 2010"

Post a Comment