#OctoberWish

Everything is never as it seems.


Rekaman video berisi seorang teroris dengan mengenakan topeng dan berlogat Melayu yang diduga Noordin M Top, saat ditayangkan dan disaksikan sejumlah kiai dan ulama dari Jawa Timur di kediaman Wapres Jusuf Kalla, pada 16 November 2005.

Pascapenyerahan diri Ahmady alias Ahmad Jenggot, ke Kepolisian Daerah Jawa Tengah, saat ini di kalangan warga beredar dugaan bahwa Ahmady bukan sekadar pedagang sapu dan keset ke Lampung. Akan tetapi, ia sekaligus dicurigai sebagai penghubung kelompok teroris Cilacap dan Sumatera.

Soal dugaan itu memang belum ada konfirmasi, tetapi seringnya Ahmady bepergian ke Lampung dengan alasan menjual sapu dan keset itu menguatkan dugaan itu.

Sebelumnya, Kepala Polda Jateng Irjen Alex Bambang Riatmojo menyebutkan, pria berinisial A yang ditangkap di Cilacap itu diduga sebagai anggota jaringan Noordin M Top.

Sejumlah warga Dusun Sigaru, Desa Cikaco, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, menyatakan, Ahmady sering bepergian ke Lampung untuk menjual sapu dan keset, meskipun warga tak pernah melihat dia membuat barang kerajinan dari kelapa itu. Juga tak pernah warga melihat Ahmady membawa barang dagangannya.

Ahmady sebenarnya warga asli Desa Cikaco. Ia lahir dan besar di desa itu, tetapi kemudian ikut orangtuanya transmigrasi ke Lampung. Sekitar 10 tahun lalu dia kembali ke Cikaco dan menikahi Ikah, gadis setempat. Dari perkawinan itu lahir seorang anak yang sekarang berusia 9 tahun. Saat ini, Ikah tengah mengandung tujuh bulan.

Sehari-hari, Ahmady dikenal sebagai peternak dan memelihara ayam di kandang samping rumah mertuanya. Akan tetapi, dia lebih sering bepergian dibandingkan di rumah. Kadang sebulan, kadang dua minggu dia meninggalkan rumah.

Kalau di rumah, Ahmady diketahui sering datang ke rumah Syaefudin Zuhri yang sudah ditangkap polisi pada bulan Juni lalu. Sejak penangkapan Zuhri itu, warga tak pernah melihat Ahmadi, sampai kemunculannya pada hari Selasa lalu. (kompas.com)

0 Response for the "Ahmad Jenggot, Penghubung Jaringan Teroris Cilacap-Sumatera"

Post a Comment