#OctoberWish

Everything is never as it seems.


Petirtaan di Desa Derekan, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (21/7), sudah mulai terlihat dalam kondisi nyaris sempurna dan terisi air hangat meski tanah masih belum seluruhnya dikeruk dari dasar petirtaan (kolam). Petirtaan yang diduga berasal dari periode Mataram kuno abad ke-8 itu sudah mulai diekskavasi sejak awal Juli silam.

Petugas Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah, Selasa (21/7), akhirnya berhasil memunculkan bentuk petirtaan di Derekan, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, dalam keadaan nyaris sempurna. Ekskavasi selama tiga pekan terakhir juga menemukan jejak candi di sisi selatan petirtaan yang diduga berasal dari abad ke-8 tersebut.

Air hangat langsung memenuhi petirtaan itu, meski bagian dasarnya masih belum semuanya dikeruk. Masih tersisa tanah sekitar 1 meter dari dasar petirtaan. Di sisi selatan pagar petirtaan terdapat rongga khusus yang diperkirakan untuk meletakkan sesajian atau penerangan. Setelah diukur ulang petirtaan itu memiliki panjang 5,9 meter, lebar 5,1 meter, dan kedalaman 1,5 meter.

”Kami juga menemukan sekitar 10 batu yang diduga bagian dari sebuah candi. Termasuk ada potongan arca setinggi 40 sentimeter di luar petirtaan, di sisi selatan. Bisa jadi akibat longsor, candi itu sebagian terlempar ke petirtaan,” tutur Adriyanto, petugas penggambaran Subkelompok Pemugaran Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah.

Petugas juga menemukan arca Shiwa di bagian dalam petirtaan serta arca sepasang gajah mengapit undak-undakan batu menuju ke dalam petirtaan.

Tanah selebar 0,5 meter dari tepi petirtaan sudah dipotong untuk mencegah longsor.

Langsung dimanfaatkan

Setelah diekskavasi, petirtaan tersebut bisa langsung dimanfaatkan warga karena kondisinya nyaris sempurna. Hanya tampak sedikit pergeseran batu. Gelembung air terlihat muncul di sisi selatan petirtaan. Air tersebut diperkirakan mengandung belerang.

”Sekarang tinggal menunggu datangnya mesin penyedot air supaya tanah yang tersisa bisa digali. Kami juga menunggu informasi dari arkeolog, apa petirtaan sudah boleh digunakan umum,” kata Wagiyo, Koordinator Lapangan Pemugaran Candi Ngempon, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah.

Ditemukan Juni

Petirtaan tersebut ditemukan akhir Juni silam dan mulai diekskavasi awal Juli.

Lokasinya berada di tepi Sungai Banjaran, sekitar 200 meter dari Candi Ngempon yang dibangun pada abad ke-8, masa Mataram kuno. Petirtaan itu diperkirakan merupakan lokasi untuk bersuci sebelum memasuki kompleks candi.

Nurcholis (58), pemilik lahan temuan petirtaan, meminta tanah miliknya dengan dimensi 11 meter x 11 meter tak dibeli, tetapi disewa. Dia khawatir uangnya akan langsung habis jika tanahnya dibeli pemerintah. (kompas.com)

0 Response for the "Petirtaan Abad VIII dalam Kondisi Nyaris Sempurna"

Post a Comment