BEIJING - Sebuah lembaga pemerhati lingkungan di bawah naungan Greepeace memprediksi, angin ternyata dapat memenuhi kebutuhan seperlima energi listrik di dunia selama kurun 20 tahun.
"Kebutuhan energi angin di dunia meningkat 41,7 persen pada tahun 2009 ini, mengalahkan pertumbuhan rata-rata pertahun yang tumbuh hanya 28,6 persen dalam kurun 13 tahun terakhir," ujar Sekjen Global Wind Energy Council (GWEC), Steve Sawyer, seperti dikutip melalui AFP, Rabu (13/10/2010).
China diklaim merupakan negara terbesar untuk urusan instalasi pembangkit listrik angin pada tahun 2009. Negara ini juga diklaim sebagai pembeli teknologi angin terbesar.
"Kami berharap China dapat terus menjadi negara pengguna teknologi angin terbesar di dunia, bahkan hingga akhir tahun ini," ujar Sawyer.
Laporan Greenpeace ini merupakan pandangan optimis yang mereka kemukakan yang memproyeksikan perpaduan instalasi turbin angin yang diperkirakan dapat memproduksi listrik sebanyak 2,600 terawatt per jam (TWh) hingga 2020, atau sama dengan pemenuhan kebutuhan listrik sekira 11,5 persen hingga 12,3 persen.
Pada tahun 2030, energi angin dapat memproduksi sekira 5,400 TWh, atau memenuhi sekira 18,8 persen hingga 21,8 persen power suplai.
Data lain dari Lembaga Energi Internasional milik PBB mengatakan jika energi angin akan bertambah tiga kali lipat selama dekade ke depan untuk memenuhi 4,8 persen kebutuhan listrik dunia, sama dengan total kebutuhan listrik yang ada di Eropa saat ini.
Sedangkan data industri menyatakan jika energi angin dapat memenuhi kebutuhan 9,5 persen listrik pada 2020.
"Dengan data-data energi angin sebesar itu, kita bisa mengurangi jumlah emisi karbondioksida setiap tahunnya sebanyak 1,6 miliar ton. Angka ini akan meningkat 3,3 miliar ton CO2 setiap tahunnya hingga 2030," jelas Sawyer.
Secara kumulatif jumlah CO2 yang akan dikurangi mencapai 10 miliar ton hingga 2020 nanti dan 34 miliar ton pada 2030. (srn) (okezone.com)
terima kasih postingannya ya..
salam kenal..
kunjungi juga blog saya blog myun