#OctoberWish

Everything is never as it seems.



JAKARTA - Isu bahwa mie instan dengan merk Indomie yang mengandung bahan pengawet yang berbahaya ternyata mengundang banyak perhatian dari berbagai kalangan. Jika konsumsi tidak berlebihan, bahan tersebut masih tergolong aman untuk dikonsumsi.

Fakta baru yang ditemukan oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) bahwa ternyata mie instan dengan merk Indomie memiliki kadar zat pengawet E218 atau methyl p-hydroxybenzoate yang berlebih, sekitar 250 miligram dari setiap kilogram kemasannya.

"Sebenarnya zat E218 methyl p-hydroxybenzoate pada Indomie hanya berbahaya pada tingkat tertentu saja. Setiap negara memiliki ketentuan dan standarisasi dari masing-masing badan pengawas makanannya," ujar Profesor. Dr Sunita, ahli gizi dari Universitas Sahid, Jakarta, ketika diwawancara oleh okezone via telepon, Selasa (12/10/2010).

Alasan penarikan Indomie dari Taiwan menurut Profesor Sunita adalah karena masing-masing negara memiliki ketentuan dan standardisasi berbeda yang ditentukan oleh badan pengawas makanannya. Hanya saja badan pengawas makanan Taiwan baru tahu kalau kadar zat methyl E218/p-hydroxybenzoate pada Indomie memiliki kadar yang lebih tinggi dari standar negara mereka. "Padahal Indomie sudah lama diekspor ke Taiwan," kata Sunita.

E218/methyl p-hydroxybenzoate adalah sebuah zat kimia pengawet yang terkandung dalam mie instan dengan merk Indomie. Menurut Profesor Sunita, zat ini aman dikonsumsi untuk manusia, hanya saja konsumsinya disarankan jangan terlalu berlebihan. Di Taiwan, standarisasi untuk zat methyl E218/p-hydroxybenzoate adalah 0mg, sementara Indomie yang selama ini kita konsumsi kadar zat methyl E218/p-hydroxybenzoate nya adalah berkisar 250mg, yang ironisnya malah diloloskan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kita.

"Saran saya buat PT.Indofood adalah kalau ingin mengekspor makanan ke luar neger, lihat dulu ketentuan standardisasi dari badan pengawas makanan di negara yang dituju. Jangan sampai kacau seperti kasus ini," tambah Sunita.

Profesor. Dr. Sunita, adalah seorang ahli gizi dari Universitas Sahid, yang baru-baru ini menerbitkan buku berjudul 'Prinsip Ilmu Gizi dan Penuntun Diet'. Dalam waktu dekat, beliau juga akan meluncurkan buku berjudul 'Gizi Seimbang untuk Tubuh Seimbang'.

Dalam data wikipedia, Methyl p-hydroxybenzoate merupakan salah satu zat paraben, yaitu senyawa kimia yang biasa digunakan sebagai bahan pengawet di industri kosmetik maupun farmasi.
(srn) (okezone.com)

0 Response for the "Zat Pengawet Aman, Jika Tidak Dikonsumsi Berlebihan"

Post a Comment