#OctoberWish

Everything is never as it seems.



SAN FRANSISCO - Click Fraud saat ini sedang naik daun. Sebuah penipuan yang mengandalkan komputer terinfeksi guna mengarahkan mouse komputer untuk mengklik iklan di internet dan mendapatkan uang. Click Fraud biasanya terjadi pada iklan yang mengikuti program pay per view.

Dalam kurun tiga bulan pertama tahun ini, sekira 17 persen hingga 29 persen dari total jumlah klik yang mendominasi iklan online, ditengarai sebagai click ilegal. Artinya, hacker menggunakan cara pintas agar iklan yang ditayangkan mendapatkan banyak click yang otomatis juga akan membuat pundi-pundi mereka bertambah banyak.

Angka ini berdasarkan laporan dari perusahaan penyedia teknologi deteksi Click Fraud, Click Forensic dan Anchor Intelligence, seperti dikutip melalui USA Today, Senin (26/4/2010). Bahkan dalam data tersebut diperkirakan angka ini naik dari kuartal sebelumnya yang hanya sekira 15 hingga 325 persen.

Para pengiklan biasanya akan membayar pemilik situs setiap kali ada pengunjung internet yang meng-klik iklan online mereka. Di sinilah ketertarikan orang untuk menggunakan click fraud. Penipuan klik ini pun kerap bekerja di sebuah situs yang kebanyakan hanya berisi iklan online, tanpa ada konten apapun lagi. Para hacker kemudian menggerakkan mouse komputer-komputer yang terlanjur disusupi virus, atau disebut botnet, untuk mengendalikan PC dan mengklik iklan yang dituju secara jarak jauh.

Menurut data IDC, para pengiklan di dunia online telah menghabiskan dana sekira USD14,2 miliar untuk total klik di iklan online sepanjang 2009. Google telah menguasai 55 persen iklan di online, 9 persen Yahoo dan 6 persen Microsoft. (okezone.com)

0 Response for the "Click Fraud Ganggu Stabilitas Iklan Internet"

Post a Comment