#OctoberWish

Everything is never as it seems.



SYDNEY - Ilmuwan Australia mengklaim telah menemukan cara baru untuk mengatasi perubahan iklim yang mengancam bumi, yaitu dengan menggunakan kotoran ikan paus.

Dilansir melalui AFP, Minggu (25/4/2010), ilmuwan Australia yang telah lama meneliti pulau di negara tersebut mengatakan, kebanyakan mamalia di lautan, seperti ikan paus mengkonsumsi krill, salah satu jenis udang yang ada di laut. Kotoran dari makanan tersebutlah yang dianggap cukup mampu menyuburkan tumbuhan dan habitat yang ada di laut, termasuk air laut.

"Ketika ikan paus mengonsumsi krill, yang terbukti kaya dengan zat besi, mereka akan mengeluarkan kembali zat besi tersebut ke lautan melalui kotoran. Zat tersebutlah yang cukup berguna untuk menyuburkan habitat laut dan mampu memunculkan kembali rantai makanan di dunia air," ujar ilmuwan Australia Steve Nicol.

Oleh karena itu, Nicol menyarankan agar ikan paus dapat dikembangbiakkan karena pertumbuhannya akan membantu tanaman-tanaman laut tumbuh subur. Jika tanaman laut tumbuh subur, sudah pasti kemampuan menyerap karbon dioksida akan semakin tinggi. Hal inilah yang akan membantu dunia mengurangi efek global warming.

Ditambahkan ahli kimia kelautan Andrew Bowie, zat besi merupakan elemen penting dalam produksi tumbuhan laut, seperti ganggang, yang akan menyerap karbon dioksida seiring dengan pertumbuhannya.

Berdasarkan data Antarctic Climate and Ecosystems Cooperative Research Centre, sepertiga lautan di dunia saat ini memiliki kadar zat besi yang sangat rendah.

Setiap harinya, ikan paus diperkirakan mengonsumsi beberapa ton krill, udang dan binatang laut berkulit keras lainnya seperti kepiting, dan lain-lain. (okezone.com)

0 Response for the "Kotoran Ikan Paus Bantu Atasi Global Warming"

Post a Comment