#OctoberWish

Everything is never as it seems.



WASHINGTON – Sebuah kabar tidak mengenakkan yang beredar, menyebutkan bahwa Microsoft telah mempekerjakan anak di bawah umur. Diketahui pula bahwa raksasa software ini melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap para karyawannya.

Badan pembela hak buruh di China, National Labor Committee (NLC), pekan ini merilis sebuah laporan yang menyebutkan salah satu pabrik penyuplai Microsoft di provinsi Guangdong, China kedapatan mempekerjakan ratusan buruh berusia rata-rata 16 dan 17 tahun.

Kabarnya, para pekerja dibawah umur tersebut bekerja di pabrik secara sistem shift selama 15 jam, enam atau tujuh hari dalam sepekan. Seperti dilansir Sydney Morning Herald, Sabtu (17/4/2010), hasil laporan tersebut telah melalui proses investigasi selama tiga tahun.

Disebutkan pula, Microsoft telah melakukan pelanggaran HAM dengan memperlakukan para pekerjanya seperti tawanan. Mereka tidur dan tinggal dalam asrama buruh yang sempit dan tidak terawat, serta harus membeli makan dan kasur untuk tidur dengan uang mereka sendiri. Tak hanya itu, beberapa pekerja wanitanya ada yang mengaku mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh para penjaga keamanan.

Dalam laporannya NLC menyebutkan, sebelum masa resesi di tahun 2007 dan 2008, di pabrik bernama KYE ini para pegawainya berada di pabrik 97 jam sepekan dan bekerja selama lebih dari 80 jam.

“Pada 2009, para pekerjanya mengaku berada di pabrik selama 83 jam sepekan dan bekerja selama 68 jam,” ungkap juru bicara NLC.

Para pekerja juga mengaku diperlakukan tidak manusiawi dan dilarang berbicara, mendengarkan musik, atau pergi ke toilet selama jam kerja. Bagi yang melanggar akan dikenai hukuman membersihkan kamar mandi. (okezone.com)

0 Response for the "Microsoft Perlakukan Pegawai Seperti Tahanan"

Post a Comment